Wednesday, 13 March 2013

Cerdas dengan Bermain : Seru, Murah dan Meriah Ala Anak-anak

Anak-anakku pemberani. Foto ini diambil di mini zoo.
Mereka sedang menggendong pyton albino.
Anak-anak adalah hal yang paling berharga. Mereka adalah  pilar masa depan bangsa. Anak-anak yang cerdas, adalah modal untuk membangun masa depan bangsa yang maju.

Kecerdasan anak, memang adalah anugerah yang didapat sejak anak dalam kandungan. Setiap anak lahir dengan karakternya sendiri-sendiri. Mereka memiliki kecerdasan sendiri.


Tidak semua anak memiliki kemampuan yang sama dalam bidang yang sama. Kita mengenal multiple intelegence. 


Ada kecerdasan naturalis, linguistik, interpersonal, matematika logis dan lain sebagainya.
Belum tentu, ada satu anak yang pandai bicara dan unggul dalam kecerdasan interpersonal akan mahir pula dalam hal matematika logis. Begitupun sebaliknya.

Jadi, setiap anak lahir dengan anugerahnya sendiri-sendiri. Tidak ada anak yang terlahir bodoh. Bahkan hal ini berlaku untuk anak dengan kebutuhan khusus. 

Bermain stik
Semua makhluk yang ada di muka bumi ini, tidak dihadirkan tanpa alasan. Tuhan yang maha tahu.

Lalu, bagaimanakah kecerdasan itu sendiri dapat maksimal? Sebagai ibu tentu saja sangat menginginkan anak-anak yang cerdas, tangkas dan sehat.

Dalam tahun-tahun pertama kehidupan anak, adalah masa-masa emas bagi perkembangan anak selanjutnya.

Untuk itu, sebagai ibu, sosok yang paling dekat dengan anak, aku banyak belajar bagaimana agar bisa memberikan yang terbaik bagi kedua buah hatiku.

Stimulasi bagi kecerdasan anak penting sekali dimulai sejak anak berusia bayi.

Sewaktu keduanya masih bayi, aku mengandalkan buku pegangan bunda dari posyandu. Didalamnya memuat bagaimana perkembangan anak step by step.

Bermain Clay
Perkembangan fisik motoriknya terutama. 
  • Pertama sekali aku memperhatikan perkembangan berat badannya. Apakah dalam standar kesehatan anak normal, kelebihan atau kurang. Ini akan berhubungan dengan kesehatan fisiknya.
  • Kemudian lingkar kepala
  • Lalu perkembangan motorik kasarnya.
Tabel perkembangan fisik motorik anak bisa pula dilihat dalam tabel dari sumber berikut.

(Sumber

Penting bagi ibu terus memantau perkembangan buah hatinya. Melakukan stimulasi dini dalam tahap bayi besar peranannya untuk membantu perkembangan anak di kemudian hari.

Misalnya dengan berbicara pada bayi dalam bahasa sederhana. Memainkan benda-benda berwarna cerah dan lain sebagainya.

Stimulasi pada anak pun tetap mutlak dibutuhkan pada tahap perkembangan. Misalkan dengan cara mengajak anak mendengarkan cerita dongeng. 

Dengan cara mendengarkan cerita dongeng, anak akan diajak memaikan imajinasinya, sehingga dengan demikian akan membantu daya tangkap anak. Dengan mendongeng, akan membantu simpul-simpul syaraf otak anak untuk aktif.

Kiki dan Irfan Sudah Pandai Merangkai Cerita

Aku terus berusaha mencari ide bagaimana anak bisa antusias dengan apa yang kusampaikan. Apalagi aku tipe yang jarang berbicara.
Si abang

Awalnya cukup sulit mendongeng buat anak. Kemudian aku mendapatkan ide dari menonton kartun anak. Ketika menonton kartun mereka akan melotot tanpa berkedip.

Aku mencuri idenya. Ketika bermain dengan anak, kumainkan apa saja yang didekatku dengan suara-suara aneh.

Mereka cukup tertarik. apalagi ketika ditambahkan humor-humor yang membuat mereka terkekeh. Hal tersebut kulakukan sambil menyelipkan nilai-nilai pengetahuan. baik itu sains atau pesan moral. Misalkan dengan bercerita tentang anak yang suka bermain kotor-kotoran di tanah. Tidak patuh mencuci tangan sebelum makan, dan pada akhirnya menderita cacingan.

Ada dua nilai yang bisa diambil, yaitu patuh pada nasihat orang tua dan tentang penyakit cacingan. Mereka cukup antusias mendengarkan. Dan lebih mudah menyampaikan informasi pada anak, dengan cara demikian.

Aku juga memfasilitasi anak-anak untuk lebih banyak bermain. Dan disaat bermain itulah mereka sembari kuajak belajar. Hak anak-anak memang bermain. Kuusahakan agar anak tetap merasa nyaman dalam setiap waktu belajarnya.

Jagoan
Kedua anakku kini tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas. Si abang sangat terampil dalam berbagai rancang bangun sederhana, mahir membuat origami.

Adikpun tidak kalah jago. Adik sudah pandai membuat beraneka bentuk dari clay. Rumah sederhana dari stik es krim.

Bahkan keduanya juga mulai jago menggunakan program komputer untuk menggambar. Keduanya semakin suka bertanya berbagai hal. Apapun yang mereka lihat dan dengarkan selalu ditanyakan. Bahkan tidak jarang, pertanyaan-pertanyaan keduanya membuatku kerepotan menjawabnya. 
Ssst...

Mengasuh dua anak lelaki memang sedikit merepotkan. Energi mereka besar. Mengajak keduanya bermain butuh tenaga, tidak sebatas hanya diajak bercerita. Keduanya tidak akan berhenti bergerak selama masih terjaga. Ada saja yang dilakukannya. Rumah pun menjadi arena pertempuran ketika keduanya sedang asik bermain. Belepotan dimana-mana. Aku diajaknya menjadi anak-anak lagi. Bercerita sambil bermain.

Tidak mengapa. Seru melihat keduanya aktif, sehat dan ceria.Yang harus kupersiapkan adalah, fisik yang tetap prima. Agar bisa mengimbangi keaktifan kedua anak lelakiku.

Abang dan adik kini juga sudah mulai pandai bercerita sendiri. Walaupun ceritanya si adik masih suka ngawur. Aku tetap senang mendengarkannya. Hiburan yang tidak ada di tempat lain. Bahkan si abang sudah mulai membuat cerpen sendiri. Abang juga sudah berani mengikut sertakan cerpennya dalam lomba. Aku tetap mendukungnya. Apapun hasilnya, yang aku hargai adalah keberanian anak-anak.

Kesimpulannya adalah, stimulasi dan nutrisi yang lengkap, adalah poin penting untuk mendukung perkembangan fisik dan kecerdasan anak.


No comments:

Post a Comment