Memiliki buah
hati yang cerdas dan sehat adalah dambaan semua bunda. Proses menuju kecerdasan
tersebut membutuhkan ketelatenan dan kesabaran ekstra dari bunda. Apalagi jika
menghadapi anak yang aktif. Pada dasarnya, anak-anak selalu ingin tahu.
Anak-anak selalu
penasaran dengan hal baru yang mereka lihat dan dengar. Mereka juga seorang
peniru ulung. Dengan cara itulah mereka belajar dan menjadi cerdas. Rasa ingin
tahu mereka terwujud dengan berbagai cara.
Ada anak yang
lebih pendiam namun lebih menonjol dalam aktifitas fisik, namun ada pula yang
lebih pandai mengekplor diri dengan kata-kata. Tetapi pada dasarnya semua anak
sama, mereka selalu ingin tahu. Tidak jarang rasa ingin tahu itu terwujud dalam
berbagai pertanyaan unik. Terkadang, anak-anak memberikan pertanyaan yang
membuat bunda bingung untuk menjawabnya.Atau malah terbahak-bahak mendengarnya.
Seperti percakapan antara
saya dan anak-anak berikut ini di suatu pagi :
Adik : “Ma..ma.. ulal makan roti kah?”
Saya
: “Nggak sayang…. Ular makan kodok atau tikus..”
Abang
: “Trus kalau anaconda makan apa ma?”
Saya
iseng menjawab : “Makan anak sapi”
Si
abang penasaran : “terus kalau mama sapi bisa nggak
dimakan anaconda? Trus siapa yang makan mama sapi ma?” saya termenung berusaha menjawab dengan tepat.
Tiba-tiba si adik mendekat dan mengacung jari
“Ma… mama… adek tahu… mamaconda ma… yang mamam”
Saya tertawa mendengar celetukan si bungsu.
Celetukan dan pertanyaan-pertanyaan unik
seperti tadi, tidak satu atau dua kali dikemukakan oleh keduanya. Mereka tumbuh
cerdas dan penuh rasa ingin tahu yang besar.
Kecerdasan anak tidak bisa diperoleh begitu
saja. Butuh kasih sayang, kesabaran, ketelatenan dan kejelian ibu membimbing
buah hati tercinta. Walaupun kedua anak saya tergolong anak aktif dan
mandiri, tidak jarang keduanya merengek. Bunda harus tetap punya
bahu yang lebar untuk memeluk anak-anak. Saya yakin, bunda yang lain pun pernah
mengalaminya.
Rengekan anak adalah senjata ampuh mereka
untuk memperoleh keinginannya. Permintaan anak-anak memang ada-ada saja. Bunda
pun punya cara menyeleksi keinginan mereka, apakah bermanfaat untuk
perkembangan buah hatinya.
Biasanya saya akan mengalihkan perhatian anak
yang sedang merengek dengan aktifitas lain. Pengalih perhatian anak, bisa
dilakukan dengan mengajak anak melakukan aktifitas yang mereka sukai.
Misalnya ketika anak merengek ingin dibelikan mainan baru yang mahal, saya akan mengalihkan perhatiannya dengan mengajaknya jalan-jalan ke lapangan, bermain bola atau mengajaknya bermain air. Sehingga mereka lupa akan rengekannya tadi.
Misalnya ketika anak merengek ingin dibelikan mainan baru yang mahal, saya akan mengalihkan perhatiannya dengan mengajaknya jalan-jalan ke lapangan, bermain bola atau mengajaknya bermain air. Sehingga mereka lupa akan rengekannya tadi.
Memang tidak mudah mendidik anak-anak. Tetapi
dengan sedikit kesabaran, semuanya menjadi indah untuk dijalani. Karena
anak-anak adalah anugerah terindah di dunia ini.
No comments:
Post a Comment